Bonesompe Fair 2022 Menghidupkan Kota Tua dan Menjadi Icon Poso Terhadap Toleransi

Poso, SWARAQTA– Bonesompe Fair 2022 merupakan sebuah event besar kini dinanti-nantikan oleh warga Poso dan juga luar Poso.
Bonesompe Fair dimulai 5-11 September 2022, event pameran dan hiburan mengambil tema “Merajut Rekat Membuang Sekat” pertama kali digelar disebuah Kelurahan yang ada di Kabupaten Poso, Sulteng.
Menggunakan konsep acara berskala nasional, dengan memanfaatkan lokasi tanggul bernama Boneka dipinggiran sungai. Kemudian disulap menjadi tempat event, satu sejarah baru di Kabupaten Poso hadirnya event Bonesompe Fair 2022.
Event ini digagas oleh Pemerintah Kelurahan Bonesompe bekerjasama dengan anak muda kreatif Poso.
Kita ketahui, Bonesompe adalah sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso terdiri dari 15 RT dan 4 RW.
Kalau berbicara Bonesompe, pada masanya Kelurahan Bonesompe kota tua terkenal dengan pusat perekonomiannya, yang sangat maju dengan terlihatnya bangunan kompleks pertokoan tua yang masih berdiri hingga saat ini. Di Bonesompe pun masyarakatnya hidup rukun berdampingan semua agama, semua suku dan etnis.
Warga Bonesompe hingga kini masih menunjukan hidup berdampingan dengan menjunjung tinggi toleransi antar sesama.
Hadirnya event Bonesompe Fair, menjadi satu konsep pemikiran pihak Pemerintah Kelurahan yang akan membuat tugu 1945, yaitu tugu Toleransi untuk menjadi icon event Bonesompe Fair.
Dimana hadirnya tugu Toleransi tersebut, ada harapan Bonesompe kedepannya bisa menjadi daerah wisata Heritage serta icon/simbol Poso dengan nilai-nilai toleransi yang sangat tinggi.
Selain itu tak hanya pameran dan hiburan saja, momentum Bonesompe Fair 2022 bakal menghasilkan deklarasi toleransi dari beberapa tokoh elemen masyarakat, tokoh pemerintah, tokoh agama dan tokoh adat, dan sangat penting peran anak muda generasi bangsa dilibatkan ikut penandatangan bersama untuk disematkan di tugu Toleransi yang akan dibangun setelah Bonesompe Fair selesai dilaksanakan.
Kepada media ini Rabu (31/8/22) Lurah Bonesompe, Moh Ikbal mengatakan, selain pameran UMKM, reuni, lomba-lomba dan hiburan, Bonesompe Fair juga diisi dengan Fun Run dan aksi bersih-bersih lingkungan serta bakti sosial berupa donor darah, sunatan gratis, pemeriksaan kesehatan gratis dan terapi gratis.
Menariknya, Bonesompe Fair pun menyediakan panggung terhadap teman-teman disabilitas komunitas tuli untuk berkreasi dan mengedukasi pengunjung memperkenalkan bahasa isyarat dan lain-lain.
“Ini tak hanya event hiburan, tapi bagaimana kami buat acara punya dampak baik setelah Bonesompe Fair, akan kami dorong jadi event tahunan,” kata Ikbal Lurah Bonesompe selaku penanggung jawab acara.
Lurah menyebut, Bonesompe Fair adalah sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh pemuda, yang bukan bercerita siapa artis yang akan datang.
Bonesompe Fair kebanjiran dukungan artis, tapi bukan berarti semua akan datang atau akan mengisi kegiatan ini.
Bonesompe Fair murni terlahir dari kerinduan masyarakat Bonesompe untuk ajang silaturahmi reuni orang Bonesompe yang sekarang hidup terpisah-terpisah di kampung atau daerah-daerah lainnya.
Bonesompe Fair boleh juga di katakan sebagai Bonesompe Expo. Sebab seluruh peserta yang mendominasi adalah finance dan pelaku UMKM, pelaku kuliner, instansi pemerintah, komunitas dan lain-lain.
“Bonesompe Fair hadir untuk menghidupkan kembali Bonesompe yang dulunya dikenal sebagai kota Metropolitan pusat nadi ekonomi Sulteng, yang kini statusnya sebagai pemegang kawasan kumuh terbesar bahkan menduduki peringkat pertama di Kabupaten Poso,” ungkap Lurah.
Bonesompe Fair juga bercerita bagaimana menghargai perbedaan bagaimana menjaga kerukunan dan memelihara perdamaian.
“Bonesompe Fair (adil) artinya adalah jawaban penyeimbang bila di kota Tentena ada Festival Danau Poso maka di kota Poso ada Bonesompe Fair, akan mengupayakan agar event ini diakui sebagai event kabupaten, provinsi serta diakui sebagai event nasional dan masuk sebagai event reguler kalender,” pungkasnya.
Laporan : Ryan Darmawan