Seorang Warga Desa Patiwunga Poso Dianiaya, Hingga Korban Dirawat di Rumah Sakit

SWARAQTA- Seorang lelaki paruh baya bernama Arnius Warara (62) tahun warga Desa Patiwunga, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulteng menjadi korban penganiayaan hingga harus dirawat di rumah sakit.
Lelaki yang dikenal baik hati itu, menjadi korban akibat penganiayaan yang diduga dilakukan oleh tetangganya sendiri bernama Brayen Bawer.
Kapolsek Poso Pesisir Selatan, IPTU Arkam saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Kapolsek Poso Pesisir Selatan menegaskan, jika pihaknya serius menangani perkara ini serta telah mengamankan para terduga pelaku penganiayaan di Mapolsek Poso Pesisir Selatan.
“Upaya penegakan hukum akan terus kami laksanakan, namun demikian ruang mediasi juga terbuka bagi pihak-pihak yang ingin menempuh jalur penyelesaian perkara secara damai,” ucap Kapolsek Arkam, Selasa (31/12/2024).
Kronologis peristiwa naas itu berawal dari setelah pawai memperingati hari Natal 25 Desember 2024.
Saat pelaku Brayen Bawer tiba didepan rumah korban Arnius Warara, pelaku menggeber geber kendaraan motornya yang dikendarainya dengan suara knalpot kencang.
Merasa terganggu akan suara knalpot itu, korban Arnius Warara menegur pelaku untuk menghentikan aksinya yang dinilai kurang terpuji dan terkesan mengganggu masyarakat sekitar.
Tidak terima akan teguran tersebut, pelaku mengambil batu kecil dan melempar rumah korban. Mendengar suara lemparan batu tersebut korban keluar dengan membawa bambu kecil. Maksud korban membawa bambu kecil, sebenarnya untuk menggiring ternak ayam peliharaanya untuk diberi pakan.
Namun saat melihat korban membawa bambu kecil, pelaku merasa jika hal itu akan digunakan untuk memukul dirinya. Akibat salah persepsi pelaku langsung mendekati korban dan melancarkan aksi brutalnya dengan menendang korban tepat pada bagian dada.
Akibatnya korban terjatuh ke tanah dan mengalami lengser bahu sebelah kiri, serta mengalami luka bagian jidatnya.
Sementara itu versi keluarga korban, seperti yang disampaikan keponakan korban Fredy Warara menceritakan, jika peristiwa itu berawal kedatangan sekitar 20 motor kelompok anak muda didepan rumah korban, usai mengikuti pawai akbar memperingati hari keagamaan.
Dengan knalpot bogar dan pengaruh miras mereka memainkan gas motor kendaraannya dan menyebabkan suara bising yang sangat mengganggu.
Karena suara bising seorang ibu bernama Nova Warara yang mempunyai anak kecil berusia 1 tahun keluar dari rumahnya untuk menegur, agar jangan ribut karena ada anak kecilnya.
Fredy Warara menyampaikan, tetapi teguran tidak ditanggapi malah semakin jadi para kelompok motor tersebut untuk memainkan gas motornya.
Nova kembali keluar rumah mengambil batu dan melempar ke arah kelompok motor itu hanya sebagai teguran, tanpa ada yang terkena batu. Lalu Nova masuk ke dalam rumah, saat itu didalam rumah ada orang tuanya yaitu ibunya.
“Tiba tiba seorang pemuda bernama Ayeng Bawel turun dari motor sambil membawa parang sambil mengancam teriak-teriak dengan kata-kata siapa yang mau melawan sambil menuju rumah Nova tetapi ditengah perjalanan parangnya diambil temannya,” kata Fredy.
Selain itu ada 3 orang saudara Ayeng yaitu Brayen, Dandi dan Marcelo masuk kedalam halaman rumah mengancam mau memukul ibu, istri dari korban Arnius Warara.
Dua orang bernama Dandi dan Marcelo maju dan memukul ibunya beruntung tidak mengenai orang tua Nova karena menghindar. Namun tiba-tiba Ayeng mengambil batu dan melempar rumah korban Arnius Warara.
Korban Arnius yang akan memberi makan ayam peliharaan di belakang rumahnya sedang memegang bambu, serta kaget ada lemparan batu dan juga terdengar suara ribut-ribut di depan rumahnya.
Saat korban bertanya ada apa ribut-ribut, tiba-tiba dari jauh pelaku Ayeng meloncat dengan tendangan terbang menggunakan kedua kakinya serta mendarat didada korban.
Akibat dari tendangan tersebut korban jatuh terlempar serta kepala dan muka terbentur batu, dan menyebabkan jidatnya berdarah.
Bahkan satu giginya copot, satu giginya patah serta bahu kanannya patah, korban kemudian dilarikan ke puskesmas lalu di rujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Poso.(RYn)