Ekonomi

Program Gertam Kementan dan Sinergisitas, Ponpes Wali Songo Tanam 26 Ribu Bibit Cabai

Poso, SWARAQTA– Kelompok tani Yadhul Ulya yang berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Songo, Desa Sintuwu Lemba, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Sulteng, melaksanakan penanaman perdana 26 ribu bibit pohon benih cabai varietas dewata F1 dan cabai varietas lokal patalang. Sabtu (10/12/22).

Kegiatan tersebut merupakan program Gerakan Tanam (Gertam) Holtikultura Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Sinergisitas tahun 2022.

Program penanaman cabai yang berlangsung di Desa Sintuwu Lemba, dilakukan secara simbolis yang turut dihadiri Maryam Bidang Holtikura Dinas Pertanian Poso, Ridwan Fasilitator Daerah (FASDA) Sinergisitas, Ngatimin Kepala Desa (Kades) Sintuwulemba, Mudin Lasatiro Kepsek SMK Al Khairat, PPL Desa Sintuwulemba, Kelompok Tani beserta Santriwan dan Santriwati Ponpes Wali Songo 1 Poso serta Mitra Deradikalisasi dari Yayasan Lingkar Perdana.

Ngatimin Kades Sintuwu Lemba dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mau terlibat mendorong program ini dapat terealisasi di Desa Sintuwulemba khususnya di pondok pesantren Wali Songo.

Kata Ngatimin, pihaknya akan ikut membantu kelompok tani Yadhul Ulya Wali Songo agar bisa berhasil dalam pelaksanaan program Gertam Holtikultura.

“Terima kasih kepada BNPT melalui Tim Sinergisitas dan Kementerian Pertanian atas realisasi program ini. Kami berharap bantuan ini bisa membawa manfaat kepada kelompok tani terkhusus untuk ponpes Wali Songo agar bisa secara mandiri mengelola potensi yang ada di pondok pesantren kedepan,” ucap Kades.

Ridwan Fasda Sinergisitas menyampaikan, bahwa ponpes Walisongo ini sudah seperti rumah kedua dari sinergisitas, beberapa program yang telah masuk di tahun-tahun sebelumnya diharapkan agar dapat menjadikan ponpes Wali Songo I Poso sebagai pondok pesantren percontohan.

Menurut Fasda bahwa setiap lembaga pendidikan juga harus fokus memperhatikan setiap aspek potensi yang ada pada dirinya. Dan pendidikan tidak hanya berbicara tentang pengetahuan yang didapat dalam kelas belajar saja, tapi pembentukan karakter juga penting untuk menjadi fokus pondok pesantren.

“Program ini bisa menjadi salah satu wajah pendidikan yang ada di ponpes, mengajarkan anak-anak untuk bertani adalah bagian dari pembentukan karakter dimasa depan. Pondok pesantren telah memiliki SDA yang cukup selanjutnya yang harus dibentuk adalah SDM yang baik dan cakap dalam Ilmu agama dan masyarakat,” ungkap Fasda Ridwan.

Laporan : Ryan Darmawan

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page