Perdapos Gelar Seminar Pariwisata dan Pentas Seni Demi Lestarikan Budaya Lokal
Poso, SWARAQTA– Perhimpunan Perempuan Damai Poso (Perdapos) menggelar seminar pariwisata dan pentas seni. Selasa (26/4/22).
Kegiatan yang berlangsung di hotel danau Poso Kota Tentena itu diikuti seratusan peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh kebudayaan, para kepala desa dan masyarakat.
Sejumlah pemateri yang hadir yakni anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)-MPR RI Dapil Sulteng Lukky Semen, SE, Kadis Pariwisata Poso Noldy Tobondo, Akademisi Universitas Tadulako Palu Ir.Desiana Trisnawaty Tobigo,M.Si dan Ketua Umum Majelis Sinode GKST Tentena Pdt Djadaramo Tasiabe, M.Th.
Anggota DPD-MPR RI Lukky Semen mengatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu mendatangkan penghasilan bagi daerah dan masyarakat yang ada disekitarnya.
Kota Tentena kata Lukky sejak lama menjadi salah satu daerah destinasi tujuan wisata di Sulteng yang banyak memiliki ragam budaya dan objek wisata alamnya.
“Jika sektor pariwisata ini dikembangkan, maka dengan sendirinya ekonomi masyarakat juga akan meningkat. Apalagi kita ketahui Tentena memiliki panorama alam dan destinasi wisata yang banyak diminati para wisatawan. Baik lokal maupun mancanegara. Saya sendiri dan keluarga jika datang kesini kami usahakan menginap. Ada kerinduan tersendiri bagi saya dan keluarga jika datang dan tidak menginap di Tentena,” ucapnya.
Menurutnya pengembangan sektor pariwisata memerlukan peran serta semua pihak, termasuk didalamnya pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Ada tiga komponen yang harus terlibat jika sektor pariwisata ingin dikembangkan. Yakni pemerintah, swasta dan masyarakat.
“Jika tiga komponen ini bersinergi dan terlibat aktif mengembangkan sektor pariwisata, yakinlah pariwisata akan berkembang pesat dan menjadi icon andalan daerah. Apalagi Kota Tentena memilki panorama alam dan objek wisata yang indah dan banyak diminati wisatawan,” jelasnya.
Sementara Ketua Umum Sinode GKST Tentena Pdt Djadaramo Tasiabe, M.Th, menguraikan soal bagaimana merawat budaya dan tradisi yang hidup ditengah masyarakat guna mendukung sektor pariwisata.
“Karena budaya merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan sektor pariwisata untuk menarik para wisatawan. Lihat saja bagaimana kota Bali bisa menonjolkan kebudayaan yang dimiliki menjadi potensi dalam menarik turis mancanegara,” ujarnya.
Djamaro menambahkan bahwa Kota Tentena sebagai pusat GKST diharapkan mampu berperan dalam membentuk karakter masyarakat dalam menopang sektor pariwisata, terutama dalam membentengi diri dari pengaruh perkembangan tekhnologi yang berkembang saat ini.
Pelestarian budaya juga sedikit diungkap akademisi Untad Ir.Desiana Trisnawaty Tobigo,M.Si. Menurutnya menjaga kebudayaan lokal mampu membentengi budaya-budaya luar yang datang. Karena pelestarian budaya dengan sendirinya mampu membentuk karakter yang ada ditengah masyarakat.
Ia juga menyampaikan perlunya sarana promosi baik lewat media maupun biro perjalanan dan sarana lainnya dalam mempromosikan potensi wisata yang ada di Kota Tentena.
“Hal ini yang kami lakukan saat mengelola biro perjalanan. Dalam setiap kesempatan kami menyertakan promosi wisata yang ada di Sulteng termasuk di Poso bagi para pelaku perjalanan. Kami juga pernah melakukan promosi potensi wisata Sulteng hingga ke sejumlah negara. Ini perlu dilakukan agar potensi pariwisata yang ada bisa lebih dikenal dan pada akhirnya mampu menyedot wisatawan lokal dan mancanegara,” tuturnya.
Kadis Pariwisata Poso Noldy Tobondo menyatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu icon andalan yang tertuang dalam visi misi pemerintah daerah.
“Karenanya sektor pariwisata ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah Poso untuk terus dikembangkan,” ungkap Kadis.
Ia juga memaparkan sejumlah potensi pariwisata seperti keindahan danau Poso, air terjun Saluopa, taman anggrek Bancea, Cottage Torau dan wisata lain seperti permandian air panas di Pantangolemba, pantai Imbo, pantai Popakuni dan kawasan wisata megalitik tertua di Indonesia yang ada di Lore dengan keberadaan patung megalitikum.
Ketua Perdapos Poso, Vivin Baso Ali dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.Kegiatan itu diharapkan mampu mengubah cara pandang masyarakat dalam melihat begitu besarnya potensi pariwisata di Kabupaten Poso yang harus dikembangkan.
“Karenanya saya mengajak semua komponen masyarakat untuk terus mendukung program pembangunan yang ada di Kota Tentena saat ini, utamanya dalam menunjang sektor kepariwisataan. Keberadaan patung Sogili di taman Kota Tentena, jembatan Yondo Mpamona merupakan bagian icon pariwisata yang diharapkan mampu mendatangkan para wisatawan,” pungkasnya.
Seminar yang menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Poso dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Poso dirangkaikan dengan pagelaran pentas seni berupa tari-tarian daerah di alun-alun taman Kota Tentena hingga malam hari.
Laporan : Ryan Darmawan