Ketua Berkarya Indonesia Provinsi Sulteng Andy Abdi Berlabuh ke PKS
Poso, SWARAQTA– Tidak lolosnya Partai Berkarya di panggung kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, membuat sejumlah kader di seluruh Indonesia berpindah partai sebagai kendaraan politik mereka dalam menghadapi pesta rakyat di tahun 2024 mendatang.
Seperti Andy Abdi Nur Pagalai Wahid sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Berkarya Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Berkarya Kabupaten Poso kini berlabuh ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pindah partai memang sudah biasa dalam dunia politik, namun dengan banyaknya partai yang lolos sebagai peserta pemilu, tidak membuat gerbong Berkarya untuk terburu-buru memilih kendaraan politiknya.
Sementara belum lama ini, dalam pertemuan dengan sejumlah pengurus DPD PKS Poso yang diketuai oleh Wahidin Paar serta Masran T. Djafar sebagai Ketua Humas, sontak membuat pengurus Berkarya dibawah kepemimpinan Andy Abdi ini akhirnya memilih PKS sebagai perahu politik mereka untuk perhelatan 2024 mendatang.
Ketua DPW Berkarya Indonesia Provinsi Sulteng, Andy Abdi mengakui, pasca tidak lolosnya Partai Berkarya pada pendaftaran KPU beberapa waktu lalu, sejumlah kader partai meminta dirinya untuk bergabung ke partai lain, baik dari partai yang sudah ada keterwakilannya di DPR RI maupun beberapa partai baru.
Tetapi Andy Abdi mengakui kesiapan untuk menjadi kader di beberapa partai tersebut merupakan pertimbangan penting bagi dirinya dan pengurus lainnya serta anggota yang mengikuti arah politik dirinya sebagai ketua.
“Saya tidak bisa terburu buru dalam mengambil keputusan, sampai saat ini pengurus kami masih solid dan menunggu putusan kami. Beberapa waktu lalu kami sempat memberikan kesempatan kepada para pengurus untuk bebas berpindah partai kemana saja termasuk dua anggota DPRD dari Partai Berkarya Poso karena itu hak konstitusi mereka, namun sampai detik ini para pengurus dan anggota juga belum menentukan sikap dan menunggu putusan kami,” ucap Andy Abdi yang akrab disapa Didi. Kamis (20/4/2023).
Menurut Didi perjuangannya bersama pengurus Partai Berkarya Kabupaten Poso memang tidak main main, sejak 2016 bukan waktu yang singkat sudah berada di Partai Berkarya dan menorehkan sejarah sebagai partai pendatang baru saat itu berhasil mempersembahkan dua kursi DPRD Poso dan merupakan kebanggaan tersendiri. Meski demikian Didi mengakui bahwa Partai Berkarya sudah banyak berjasa bagi Pengurus Berkarya di Kabupaten Poso.
“Saya tentu berterima kasih kepada Pimpinan Pusat Partai Berkarya mulai dari Ketum Ibu Neneng, Ketum Pak Tommy Soeharto yang saat itu menjadi tokoh sentral, Ketum Muchdi PR dan Sekjend kami yang sekaligus pendiri Partai Berkarya dan saat ini menjadi Ketum Berkarya Indonesia Bapak DR. Badaruddin Andi Picunang yang sekaligus menjadi mentor saya dan sudah mempercayakan kami khususnya para pimpinan di wilayah dan daerah, dalam hal sama sama memperjuangkan Partai ini lolos sejak 2018 lalu dan akhirnya harus kandas di Tahun 2022 kemarin, karena banyaknya konflik internal yang terjadi,” tandasnya.
Didi menambahkan, meski hari ini dipercayakan bergabung di PKS bersama para anggotanya, paling tidak ini akan menambah spirit bagi PKS dan menambah amunisi baru dalam pemenangan pemilu di 2024.
“Kami sebatas menjadi caleg saja, sudah cukup berterima kasih kepada pihak PKS yang telah percaya kepada kami. Insyalah kami akan membantu PKS menang untuk meraih kursi di setiap Dapil yang ada,” harapnya.
Ketua Humas DPD PKS Poso Masran T. Djafar menyatakan, bahwa Ketua Berkarya Indonesia Provinsi Sulteng sudah bergabung dengan PKS.
“Alhamdulillah Pak Andy Abdi sudah bergabung dengan kami di PKS, hal ini bisa menambah amunisi baru buat kami dalam memenangkan Pemilu 2024,” sebutnya.
Bergabungnya Andi Abdy hal itu yang akhirnya mendapatkan berkah bulan Ramadhan bersama pengurusnya dari wilayah daerah hingga Desa / Kelurahan memilih berpindah ke PKS sebuah partai besutan Habib Prof. Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri sebagai Ketua Majelis Syura PKS yang juga adalah cucu dari pejuang pendidikan sekaligus ulama yang berpengaruh di Palu bernama Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri. Ia lebih dikenal dengan sapaan Guru Tua dan dialah pelopor berdirinya Yayasan Al-Khairaat. (RD)