Pemerintahan

Kesbangpol Sulteng Sosialisasikan Pemantapan Etika dan Budaya Politik di Poso

Poso, SWARAQTA– Badan Kesbangpol Provinsi Sulteng melaksanakan sosialisasi pemantapan etika dan budaya politik di Kabupaten Poso, Sulteng. Kamis (28/7/22).

Kegiatan dilaksanakan di hotel Kartika Poso dengan pemateri Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol, Erawanto Timumun, Komisioner KPU Poso, Wilianita Selviana, serta Kabid Politik Badan Kesbangpol Sulteng, Rustam Arifudin.

Kegiatan ini hadir sebagai peserta perwakilan pengurus partai politik, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, para camat dan tamu undangan lainnya.

Komisioner KPU Poso, Wilianita Selviana selaku Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia dalam materinya menyampaikan tentang meningkatkan partisipasi politik santun dan beradab.

Kata Wilianita, partisipasi masyarakat dalam mengembangkan hak pilih untuk di wilayah Poso sangat begitu tinggi dibandingkan dengan daerah lain, dimana pencapaian partisipasi masyarakat mencapai 89 persen.

Menurutnya, terkait peningkatan politik santun dan beradab memang pada era modern atau era digital saat ini, masih banyak masyarakat yang mudah terprovokasi dengan penggunaan sosial media. Dimana pesan dirancang untuk menciptakan kecemasan, kebencian, kerugian atau ketidakpercayaan hingga permusuhan serta mengeksploitasi fanatisme kebencian berdasar sara.

Kaban Kesbangpol Poso, Erawanto Timumun menyampaikan tentang peran Kesbangpol dalam peningkatan etika dan budaya politik di masyarakat soal tugas fungsi Kesbangpol.

Kata dia, Kesbangpol dalam kedudukan dan fungsi sebagai unsur pendukung tugas Bupati di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam menyusun kebijakan daerah.

“Tentunya bagaimana mendukung Bupati dalam tugas penyelenggaraan pemerintah daerah yang bersifat delegatif dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati,” ungkap Erawanto.

Sementara Kabid Politik Badan Kesbangpol Sulteng, Rustam Arifudin mengharapkan, kepada internal partai politik lebih mengembangkan pendidikan politiknya, khususnya etika-etika dan budaya-budaya politik.

Laporan : Ryan Darmawan

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page