HMI Poso Gelar Dialog Kebangsaan Menangkal Paham Radikalisme

Poso, SWARAQTA– Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Poso, Sulteng menggelar dialog kebangsaan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke-77 tahun.
Kegiatan tersebut berlangsung di salah satu cafe pantai penghibur, Kelurahan Bonesompe, Kecamatan, Poso Kota Utara. Rabu (24/8/22).
Dialog kebangsaan mengambil tema “Memperkokoh Peran Mahasiswa Dalam Menangkal Paham Radikalisme di Perguruan Tinggi”.
Hadir sebagai pemateri, Rektor Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar) Poso, Suwardi Pantih, Dandim 1307 Poso, Letkol Inf Hasroel Tamin, Ketua Yayasan Lingkar Perdana Nusantara Poso yang juga merupakan mantan Napiter, Imbron Labuan dan Ketua HMI Poso, Dimas Muh Fahry.
Sambutan Ketua HMI cabang Poso, Dimas Muh Fahry mengatakan, jika komitmen HMI selalu berjalan dengan keislaman dan kebangsaan, sehingga seluruh mahasiswa HMI dapat mengetahui paham-paham apa saja yang masuk dalam paham menyimpang.
Imron Labuan mantan Napiter Poso dalam materinya menyampaikan, masuknya paham radikalisme karena minimnya pengetahuan tentang wawasan kebangsaan.
Imron berharap kepada mahasiswa untuk menanamkan sedini mungkin tentang pengetahuan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
Kata dia, mahasiswa juga harus lebih selektif lagi dalam menggunakan media sosial, agar jangan sampai terpapar oleh paham radikal yang sengaja ditampilkan melalui media serta pemberitaan di media sosial.
Rektor Unsimar Poso, Suwardi Pantih, mengatakan, peran mahasiswa dalam menangkal paham radikalisme perlu mengetahui jika paham radikalisme adalah paham yang menganut paham menyimpang yang merujuk pada terorisme atau tindakan kekerasan dengan nuansa agama.
Rektor mengungkapkan, paham radikalisme lebih cepat masuk didunia kampus karena terdapat beberapa kelompok kemahasiswaan, sehingga sangat begitu penting bagi setiap mahasiswa untuk menanamkan wawasan kebangsaan, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan beberapa peran, antara lain peran konseling dan peran edukatif.
Mewakili Dandim, Kasdim 1307 Poso, Mayor Inf Ahmad Jayadi menegaskan, begitu banyak upaya yang dilakukan oleh TNI dalam menangkal paham radikal, antara lain melakukan sosialisasi dan menanamkan rasa kebangsaan antar sesama dan membangkitkan semangat generasi muda.
Selain itu ungkap Jayadi, menangkal paham radikal di masyarakat diawali dengan menumbuh kembangkan rasa wawasan kebangsaan dan nasionalisme serta cinta tanah air.
Dialog kebangsaan diikuti sekitar empat puluhan peserta yakni Haji Amin Arsal selaku tokoh agama dan ketua PHC, Ustad Adi selaku pimpinan pondok pesantren Wali Songo, para mahasiswa serta para pengurus organisasi pergerakan.
Laporan : Hary