Warga Desa Sintuwu Lemba Jangan Terpecah Karena Perbedaan

Poso, SWARAQTA– Warga di Kabupaten Poso, Sulteng tetap menjaga keharmonisan demi terciptanya kerukunan antar umat beragama.
Meskipun kita berbeda dalam keseharian itu tidak membuat perpecahan sesama antar pemeluk agama.
Hal itu disampaikan Ustd Ibrahim Ismail Ketua Komda Alkhairaat Poso saat menjadi pemateri dalam dialog tematik keserasian sosial yang dilaksanakan oleh Forum Keserasian Sosial (FKS) Desa Sintuwu Lemba, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso. Selasa (21/12/21).
Ibrahim menyampaikan, perbedaan dimuka bumi sesuatu kesengajaan yang sudah ditakdirkan. Tuhan secara sengaja menciptakan perbedaan termasuk agama maupun suku. Perbedaan itu terkandung makna rahmat kasih sayang bersuku-suku, berbangsa dan beragama.
Kata Ibrahim, perbedaan mana yang bisa melahirkan berkah kasih sayang, ialah perbedaan kita sesama yang tidak saling memaksakan untuk sama dalam perbedaan, dan tidak saling mempersoalkan apa yang berbeda disetiap manusia.
“Sehingga itulah toleransi kita diciptakan untuk berbeda, itu sudah dari tuhan merupakan kodrat, jangan ada konflik karena perbedaan,” ucapnya.
Sementara dalam dialognya ketua Sinode GKST, Pdt Djadaramo Tasiabe mengatakan, jika manusia hidup karena perbedaan, saling mencintai karena perbedaan, manusia berbahagia itu karena perbedaan. Tapi manusia juga karena perbedaan bisa bermusuhan, karena perbedaan pun bisa saling membunuh.
“Jadi sumber dari perbedaan itu adalah tuhan dan yang menciptakan perbedaan adalah tuhan. Maka perbedaan itu jangan dikonflikan,” harapnya.
Selain itu Ust. Muhbar selaku perwakilan dari pesantren Walisongo menguatkan bahwa setiap orang yang beragama harus juga memiliki ilmu, sehingga mampu menyikapi perbedaan dengan bijak dan baik.
Terkait dengan hal tersebut maka pondok pesantren harus menjadi garda terdepan untuk mengawal keharmonisan dan kerukunan di masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Poso, Farid Awad mengharapkan, warga di Desa Sintuwu Lemba bisa hidup secara dinamis antar warga yang menjamin terwujudnya hidup berdampingan secara damai berdasarkan persamaan antar hak kewajiban, tanggung jawab yang dilandasi kebersamaan persaudaraan sejati dan kesetiaan sosial.
Dialog tematik ini mengambil tema moderasi beragama solusi sinergi membangun keharmonisan bangsa yang dihadiri warga Sintuwu Lemba, pemerintah desa, para kaum milenial, Fasilitator Daerah dan pengurus pondok pesantren Wali Songo.
Kegiatan tersebut merupakan bantuan fisik dan non fisik dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melalui program sinergisitas antar kementerian/lembaga bekerjasama dengan pemda.
Laporan : RyanD