Tanggapi Status FB Wabup Poso, Iskandar Lamuka Sebut Penting Duduk Bersama Daripada Harus Berpisah
Poso, SWARAQTA– Viralnya testimoni wakil Bupati Poso, Yasin Mangun diakun media sosialnya Facebook ternyata melahirkan berbagai ragam spekulasi pendapat dan opini yang meluas di lingkungan masyarakat Kabupaten Poso.
Kini status Wakil Bupati Poso itu banyak diartikan netizen kearah negatif.
Hal ini terlihat dari berbagai tanggapan yang muncul di berbagai medsos maupun berbagai tulisan oleh para netizen.
Liarnya serta spekulasi yang menjurus pada multitafsir dari status medsos wakil bupati Poso itu ditanggapi ketua fraksi partai Demokrat DPRD Poso, Iskandar Lamuka.
Iskandar menandaskan, jika bisa duduk bersama kenapa harus berpisah. Olehnya kata Iskandar, dengan duduk bersama segala permasalahan dapat dibicarakan serta dapat di carikan solusinya.
“Yang jelas terkait testimoni Wakil bupati Poso, saya belum bisa tafsirkan secara implisit,” ungkap Iskandar, Selasa (15/03/22).
Yang jelas kata berpisah menurut Iskandar masih dalam pemahaman yang multi tafsir. Tapi kalau berpisah dalam menjalankan roda pemerintahan, maka jelas ada aturan main yang mengatur tupoksi antara bupati dan wakil bupati dalam menjalankan roda pemerintahan.
Dimana dalam menjalankan roda pemerintahan kata Iskandar, keduanya telah diatur oleh peraturan perundang undangan yang berlaku.
“Dimana dalam undang-undang nomor 23 tahun 2014, tertulis secara terang dan jelas terkait tugas dan wewenang antara kepala daerah dan wakil kepala daerah,” ucapnya
Menurut Iskandar, telah jelas dalam risalah peraturan yang ada, kalau wakil bupati memiliki tugas dan wewenang antara lain, bertugas untuk membatu bupati memberikan saran dan masukan kepada bupati, melaksanakan tugas dan wewenang bupati, jika bupati berhalangan tetap.
Wakil bupati dapat melaksanakan tugas jika mendapat delegasi dari bupati. Terakhir melaksanakan tugas lainya, sebagaimana yang diatur dalam perundang undangan yang berlaku.
“Intinya wakil bupati memiliki tugas untuk membantu bupati dalam menjalankan roda pemerintahanya,” jelasnya.
Olehnya kata Iskandar, apa maknanya untuk berpisah. Bukankah pemerintahan sama halnya dengan rumah tangga dan pasti dalam perjalannya akan ada masalah, maka jika ada masalah, bukankah duduk bersama merupakan jalan untuk mengatasinya.
“Mumpung ini momen satu tahun masa pemerintahan, marilah duduk bersama untuk membicarakan. Ini jalan untuk merefleksikan serta mengevaluasi, sebagai bahan untuk menyosong program kerja yang lebih baik lagi,” pungkasnya.
Laporan : Alfaiz Ais