PKPA dan YPAL Poso Sosialisasikan Hasil Penelitian Isu Anak Petani Kakao
Poso, SWARAQTA– Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Medan bekerjasama dengan Save The Children dan Yayasan Panorama Alam Lestari (YPAL) Kabupaten Poso, Sulteng menggelar diseminasi public. Senin (27/3/2023).
Diseminasi public ini dalam rangka mensosialisasikan hasil dan temuan penelitian terhadap program berbasis masyarakat pertanian sektor kakao untuk membawa perubahan dan dampak berkelanjutan bagi kesejahteraan anak di Indonesia.
Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Bappeda Poso, hadir Keumala Dewi selaku Direktur Eksekutif PKPA, Yopy Hary Direktur YPAL Poso, perwakilan Dinas Pertanian, DP3A, PATBM, Dinas Kesehatan, Polres Poso serta peserta Diseminasi Publik lainnya.
Keumala Dewi selaku Direktur Eksekutif PKPA, dari hasil riset penelitian menyampaikan, kesejahteraan petani dan program pertanian, merupakan program berbasis pemerintah dan masyarakat untuk mendukung petani kakao yang sudah ada.
Menurut Keumala, untuk program penghapusan pekerja anak, belum ada program khusus untuk menangani pekerja anak. Meskipun tidak ada data formal yang melaporkan pekerja anak, para pemangku kepentingan mengetahui fenomena tersebut.
“Anak bekerja secara sukarela, tidak dikategorikan sebagai pekerja anak. Sebagaian besar anak bekerja hanya pada musim puncak atau setelah jam sekolah,” sebutnya.
Keumala menambahkan, 165 anak-anak dari 15 persen bekerja di perkebunan kakao, 156 memiliki indikasi pekerja anak.
Selain itu kata Keumala, 14,5 persen bekerja di perkebunan kakao milik keluarga yang kebanyakan laki-laki berusia 15-17 tahun. Dan 14 persen anak-anak yang sudah bersekolah juga bekerja di perkebunan kakao.
Direktur YPAL Poso, Yopy Hary menyampaikan, hasil riset ini bisa terlihat seperti apa kesejahteraan anak petani kakao dan menjadi data serta kontribusi pemerintah daerah terhadap isu anak di lingkup petani kakao. (RD)