Politik

Komitmen Penolakan Hutang Dilanggar, Ketua Berkarya Poso Mundur Dari Jabatan

Poso, SWARAQTA– Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Berkarya Poso, Andy Abdi secara resmi mengundurkan diri dari jabatan ketua DPD.

Pengunduran itu telah disampaikan secara lisan kepada ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Berkarya Sulteng, Allan Bily Graham saat melalui pertemuan di Poso, Senin (22/8/22).

Menurut Andy Abdi, pengunduran dirinya sebagai jabatan ketua DPD Partai Berkarya Poso karena tidak adanya komitmen dua anggota legislatif (anleg) partai Berkarya Poso, karena mengindahkan surat penolakan hutang pembangunan rumah sakit Poso yang dilakukan oleh Pemda Poso.

Kata Andy Abdi, sebelumnya DPD Partai Berkarya Poso telah mengeluarkan surat penolakan hutang daerah untuk membangun rumah sakit Poso senilai Rp.120 Milyar dalam jangka enam tahun hingga 2028.

Surat tersebut telah disepakati berdasarkan hasil rapat DPD Berkarya Poso pada tanggal 15 Agustus 2022.

“Karena tidak ada komitmen dari dua anleg Berkarya Poso di DPRD saya mengundurkan diri. Semua saya lakukan untuk masyarakat Poso,” ucap Andi Abdi saat diwawancarai media ini.

Menurut Andy Abdi, hutang pembangunan rumah sakit Poso oleh Pemda Poso sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat kedepan, dikarenakan masyarakat terbebani dengan hutang tersebut.

“Masih ada hal yang lebih penting yang harus dilakukan Pemda Poso tanpa harus berhutang, kasihan masyarakat selama enam tahun membebani hutang pembangunan rumah sakit,” tegasnya.

Andy Abdi menyampaikan, surat penolakan hutang pembangunan rumah sakit dikeluarkan pihaknya atas permintaan para tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat yang meminta partai Berkarya Poso sebagai partai yang menolak hutang pembangunan rumah sakit.

“Atas dasar itulah saya kemudian menolak hutang pembangunan rumah sakit yang baru. Saya sudah sholat tahajud untuk mengambil keputusan mengundurkan diri dari jabatan ketua DPD Partai Berkarya Poso,” sebutnya.

Andy Abdi menambahkan, pada prinsipnya partai Berkarya Poso tidak menolak pembangunan rumah sakit baru, tapi yang ditolak cara membangun dengan berhutang.

“Kami pasti dukung pembangunan rumah sakit baru, yang kami tolak cara membangun dengan hutang. Seharusnya Pemda mencari bantuan pusat atau bantuan lainnya yang bukan bersumber dari hutang,” jelasnya.

Andy Abdi juga meminta kepada Pemda Poso agar memperhatikan kesejahteraan dan menaikan insentif serta tunjangan para dokter, perawat, bidan dan seluruh petugas yang terlibat dalam kesehatan masyarakat.

Andy Abdi dengan tegas mengatakan, pengunduran diri ini dilakukan atas bentuk komitmen terhadap masyarakat Poso.

“Lebih baik kami meletakan jabatan dari pada kami mengingkari janji kepada masyarakat Poso,” pungkasnya.

Laporan : Ryan Darmawan

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page