Menjadi Kader, GP Ansor Sulteng Deklarasi 1000 Sahabat
Banggai, SWARAQTA– Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Tengah (Sulteng) mendeklarasikan 1000 sahabat untuk Sulawesi Tengah.
Kegiatan yang digagas langsung oleh Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor, Alamsyah Palenga itu, didasarkan cinta dan keyakinan atas jalan yang dipilih. Yaitu, Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nadliyah.
Dikatakannya, program ini berintikan kaderisasi. Sedikitnya 1000 putra Sulteng yang akan menjadi kader GP Ansor.
“Para kader akan kami persembahkan untuk dapat menjadi sahabat bagi masyarakat Sulteng di negeri yang kita cintai bersama,” cetusnya.
Seperti diketahui, kegiatan berlangsung selama tiga hari, 12-14 November 2021 di kota Luwuk, Kabupaten Banggai.
“Kami memulainya dengan melaksanakan pelatihan kader dasar yang diikuti anak anak muda di kota tersebut. Selanjutnya, pada tanggal 19-21 November pekan ini kami melaksanakan kaderisasi di Kabupaten Banggai laut yang mengikut sertakan sebanyak 50 orang peserta,” terang Alamsyah.
Usai pelaksanaan kaderisasi di Kabupaten Banggai, lanjut Alamsyah, GP Ansor akan melanjutkan pengkaderan di tiga wilayah yang ada di Sulteng. Diantaranya, Tolitoli, Buol dan Sigi.
“Pengkaderan ini akan terus berlanjut hingga puncak acara Hari Lahir GP Ansor ke 88, yang jatuh pada tanggal 24 April 2022 mendatang,” ungkapnya.
Diungkapkannya, saat ini telah terjadwal lebih kurang 28 rencana kaderisasi yang tersebar di seluruh wilayah Sulteng. Melihat potensi organisasi yang dimiliki, jumlah ini In Syaa Allah bisa tembus di angka 40 kali pengkaderan di akhir masa program nanti.
1000 sahabat untuk Sulawesi Tengah juga berisi ratusan aksi nyata proyek perubahan sosial kader GP Ansor yang akan dipersembahkan bagi masyarakat di sekitar, sebagai bentuk khidmat dan pengabdiannya bagi negeri ini.
“Tidak kurang dari 12 topik tematik proyek perubahan sosial yang telah diajukan kader GP Ansor kepada kami yang siap untuk diwujudkan dalam pekan – pekan ke depan,” ujarnya.
Proyek perubahan sosial ini merupakan ikhtiar GP Ansor dalam memotret permasalahan sosial yang ada pada masyarakat di sekitar mereka tinggal. Dengan harapan, agar kader GP Ansor dapat menjadi garda terdepan perubahan sosial ke arah yang lebih baik di masyarakat.
“Semua itu kami lakukan atas keyakinan bahwa Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah sebagai manhaj fikr. Pergerakan pemuda Ansor adalah solusi terbaik mengatasi problem kemasyarakatan,” imbuhnya.
Ini haruslah menjadi titik awal pikiran dan tindakan kader sekaligus tempat kembali pikiran dan tindakan tersebut karena lillahi ta’ala.
Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah tidak boleh hanya diyakini, dipahami dan dibela. Namun wajib diperjuangkan dan dijadikan pisau analisis solusi problem-problem kemasyarakatan.
“Kami yakin dan optimis, atas dukungan jajaran pengurus dan kader GP Ansor se-Sulteng, tekad ini akan terwujud. Yaitu 1000 Sahabat Untuk Sulawesi Tengah. Olehnya kami memohon doa dan dukungan masyarakat Sulteng agar program ini dapat berjalan dengan baik dan sukses,” tandasnya.